agus wibisono.com

Apa itu Marketing 3.0, Marketing 4.0, dan Marketing 5.0? – ANALISIS #17

halo Marketeers di episode ke-17 ini ini adalah episode special edition karena saya akan membahas Marketing Trilogy Marketing 3.0, Marketing 4.0 dan Marketing 5.0 buku yang saya tulis bersama Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya Saya Iwan Setiawan dan ini adalah Analisis Seri Marketing X.0 ini kita mulai di tahun 2010 ketika itu saya Hermawan Kartajaya dan Philip Potler meluncurkan Marketing 3.0 from Products to Customers to the Human Spirit ini adalah buku pertama dari seri ini yang kami luncurkan ketika itu di
Kellogg School of Management buku ini meledak di pasaran menjadi best-seller dan sekarang tersedia di lebih dari 20 bahasa di seluruh dunia buku ini bercerita tentang evolusi pemasaran dari 1.0 ke 2.0 sampai akhirnya ke 3.0 di masa itu kemudian kita melanjutkan keberhasilan dari buku ini ke dalam seri berikutnya yang kita sebut sebagai
Marketing 4.0 dimana ketika itu kita pivoting ke Digital Marketing atau Marketing In Digital World buku ini diluncurkan di tahun 2017 dan juga mendapat sambutan yang sangat positif dari pasar dan juga tersedia di lebih dari 20 bahasa di seluruh dunia di tahun 2021 kita meluncurkan Marketing 5.0 ini adalah bagian dari trilogy yang kita luncurkan untuk mencoba memetakan kembali evolusi pemasaran yang sekarang sudah mulai diwarnai oleh berbagai advance technology seperti Artificial Intelligence dan buku ini juga cukup sukses di pasaran dan baru saja disematkan Award sebagai salah satu "Best Business Book" di tahun 2021 oleh Soundview ini adalah
Marketing Trilogy 3 buku berseri yang ditulis oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan yang saat ini semuanya tersedia di lebih dari 20 bahasa di seluruh dunia Apa yang sebenarnya kami sampaikan dalam seri buku tersebut? kenapa judulnya berseri-seri? seperti software 1.0, 2.0 dan seterusnya saya akan menjelaskan evolusi pemasaran yang
melandasi adanya pergeseran yang menyebabkan kita menulis adanya Marketing Trilogy Series pada awalnya marketing itu dimulai di tahun 1950-an marketing yang berasal di tahun 1950-an adalah "Modern
Marketing" dan seperti kita tahu salah satu driver atau pencetus dari "Modern
Marketing" adalah Professor Philip kotler yang merupakan orang pertama yang
menulis text book paling sukses dalam marketing yang berjudul Marketing
Management dan ketika itu sampai saat ini buku itu sudah menjadi acuan untuk berbagai sekolah bisnis dan juga universitas ketika ingin belajar marketing Philip Kotler team-up dengan dua orang Indonesia yaitu saya sendiri dan Hermawan Kartajaya untuk memetakan evolusi pemasaran yang saat ini terjadi di tahun 1950-an Philip Kotler dan juga rekan-rekannya di keilmuan marketing memetakan bahwa saat itu marketing bersifat product centric inilah yang kita sebut sebagai "Marketing 1.0" kita harus melihat latar belakang kenapa
di tahun 1950-an di dekade itu muncul satu konsep yang disebut sebagai Product Centric Marketing ketika itu Amerika tempat dimana "Modern Marketing" dilahirkan saat itu mereka ekonomi-nya sedang sangat baik-baiknya ketika itu mereka baru saja memenangkan perang dunia kedua dan di dekade 1950-an itu mereka sangat makmur secara ekonomi ketika perekonomian sangat sejahtera dan makmur maka produsen dengan sangat baiknya bisa memproduksi produk-produk
dan bisa diserap oleh pasar karena konsumennya memiliki daya beli yang baik tetapi hal itu semua berubah ketika di dekade 1970-an atau kira-kira 20 tahun setelah lahirnya Product Centric Marketing Amerika mengalami kesulitan ekonomi Amerika mengalami turbulensi dalam perekonomiannya sehingga masyarakatnya tidak lagi semakmur di dekade 1950-an ketika market tidak lagi sejahtera dan makmur maka orang mulai mengetatkan spending dan pembelian
produk-produk yang mereka tidak butuhkan ketika mereka sejahtera produk apapun pasti akan diserap oleh pasar asalkan kualitasnya baik tetapi ketika perekonomian sedang sulit meskipun kualitasnya baik apabila saya tidak mampu membeli atau tidak perlu-perlu banget saya terhadap produk itu maka barang tersebut tidak akan diserap oleh pasar dengan baik karena itulah muncul konsep baru yang kita sebut sebagai Marketing 2.0 ini adalah pergeseran pertama dari 1.0 Marketing 2.0 kita sebut juga
sebagai "Customer Centric Marketing" dimana pemasaran itu berorientasi pada
apa yang menjadi "Needs" dari pelanggannya jadi tidak mencoba menciptakan produk
yang sempurna untuk semua orang tapi menciptakan produk yang sempurna untuk segmen yang ingin dituju dan itu membuat produk tidak menjadi sempurna tapi produk itu lebih tepat sasaran hanya fitur-fitur kunci saja yang memang dibutuhkan oleh target segmennya yang melekat pada produk itu sedangkan fitur-fitur lain tidak perlu disematkan di produk tadi inilah awal muasalnya berkembang pendekatan yang disebut sebagai "Segmentation" "Targeting" dan "Positioning" Pak Hermawan Kartajaya membahas tentang STP (Segmentation, Targeting, Positioning) ini di salah satu episode dari "The Guru" silakan liat episode tersebut dimana beliau menjelaskan secara lebih mendalam pendekatan-pendekatan "Customer Centric Marketing" kemudian marketing bergeser ke era Marketing 3.0 Apa yang melandasi pergeseran ini? yang pertama adalah
hampir semua produk layanan perusahaan dan brand sudah semakin customer-centric ketika mereka menjadi customer-centric di era 2.0 maka pelanggan adalah raja apapun yang mereka inginkan pasti akan diberikan dan dibuatkan produknya meskipun produk itu bisa saja tidak berpengaruh positif terhadap orang tersebut sehingga yang dipentingkan adalah melayani masyarakat atau konsumen sebagai raja tanpa mempertimbangkan mana yang terbaik untuk orang-orang tersebut Nah inilah yang kemudian perspektifnya berganti di era Marketing 3.0 dimana di era ini kita berbicara tentang pergeseran product-centric ke customer-centric dan sekarang menuju human-centric ketika orang membeli produk di era 3.0 tidak lagi hanya berpikir tentang fungsionalitas produk itu era 1.0 ketika product-centric tapi mereka juga tidak hanya berpikir tentang
emotional benefit itu era 2.0 tetapi mereka berpikir tentang benefits secara holistik dan inilah yang kita sebut sebagai "Human Centric Marketing" jadi kalau saya membeli produk dan layanan saya tidak hanya berpikir apa manfaat produk itu buat saya tapi apa manfaatnya untuk orang lain untuk lingkungan dan juga untuk orang-orang atau society tempat saya berada inilah konsep marketing dalam arti yang sangat luas jadi marketing memberikan dampak positif secara sosial dan lingkungan tapi tidak hanya kepada target marketnya tetapi kepada masyarakat atau society secara keseluruhan Inilah kita sebut sebagai "Human Centric Marketing" dan sebenarnya di era 3.0 ini tradisional marketing atau marketing
secara konvensional itu sudah selesai evolusinya jadi sudah tuntas 1.0 functional marketing ke 2.0 emosional marketing dan akhirnya ke human-centric atau holistic marketing di era 3.0 sudah sudah selesai karena itu ketika kita menulis buku berikutnya dalam seri ini yaitu Marketing 4.0 kita pivot atau kita bergeser menuju era digital ketika kita berbicara 1.0 sampai dengan 3.0 ini semua terjadi tanpa adanya konteks digital ekonomi yang dominan tetapi ketika kita
berbicara 2017 ketika buku ini diluncurkan Marketing 4.0 sangat sangat dipengaruhi oleh adanya tren di digital ekonomi sehingga kita memberikan subtitle "Moving from Tradisional to Digital" dan inilah sebetulnya peralihan atau transisi menuju buku terakhir dalam trilogi ini yang kita sebut sebagai Marketing 5.0 dan Marketing 4.0 ini tidak hanya diwarnai oleh teknologi-teknologi digital yang basic seperti misalnya e-commerce atau sosial media tetapi juga diwarnai oleh berbagai advance technology lain seperti Artificial Intelligence atau Blockchain inilah yang membedakan antara
Marketing 4.0 Marketing 4.0 hanya membahas tentang pemanfaatan teknologi untuk marketing di area-area yang sangat sederhana dan di permukaan seperti pemanfaatan social media dan e-commerce sedangkan Marketing 5.0
berbicara tentang penggunaan teknologi secara mendalam tidak hanya di Front-End yang tapi juga di Back-End memanfaatkan teknologi-teknologi advance seperti Artificial Intelligence Metaverse, Blockchain dan lain-lain inilah evolusi pemasaran secara keseluruhan dan dari evolusi ini kita menulis tiga buku yang mengemas evolusi terakhir yang terjadi dalam pemasaran yaitu di Marketing 3.0 4.0 dan 5.0 Apa yang menjadi konsep dasar dalam marketing 3.0? saya ingin menampilkan diagram ini ini adalah diagram yang
menggambarkan komponen seorang manusia ketika kita berbicara Human Centric Marketing sebagai Marketing 3.0 kita harus melihat komponen-komponen
dari seorang manuasia ada dua komponen yang sifatnya fungsional atau sangat rasional yaitu Physicality dan Intellectuality kalau kita ingin menilai seseorang pertama yang kita lihat di permukaan adalah apakah dia good looking atau tidak pakai dia cantik Apakah dia ganteng atau tidak itu disebut sebagai Physicality di dalam produk ini bisa berarti desain yang baik kemasan yang menarik dan seterusnya kita juga melihat orang dari apakah dia cerdas atau tidak apakah dia punya
intelektualitas atau tidak di produk Intelektualitas ini sering
digambarkan sebagai seberapa inovatif produk atau brand yang saya akan gunakan
ini dua komponen ini Physicality dan Intellectuality adalah komponen-komponen yang sifatnya rasional yang bermula pada Intellectual Quotient atau IQ tetapi ketika kita berbicara berbagai komponen lainnya mulai dari
Personability Emotionality dan Sociability inilah elemen-elemen emosional Emotionality artinya adalah apakah orang tersebut bisa menimbulkan emosi positif atau energi positif kepada orang di sekelilingnya Sociability itu apakah dia bisa bergaul dengan luwes dengan orang-orang di sekelilingnya dan Personability itu apakah orang di luar sana diluar dirinya sendiri bisa melihat dia memiliki personality yang baik jadi kalau kita lihat tiga elemen berikutnya ini sangat tergantung pada orang lain karena ini adalah elemen-elemen sosial dan sifatnya sangat-sangat terkait dengan emotion kalau kita berbicara produk produk itu harus bisa meng-invoke emotion yang
positif itu artinya produk itu punya Emotionability yang bagus produk itu tidak boleh intimidating tidak boleh menakutkan dan tidak boleh kelewat canggih sehingga orang jadi malas untuk menggunakan harus bisa down to earth inilah yang disebut sebagai Sociability produk itu juga harus punya personality yang bagus yang karakternya bisa mereflek siapa yang menggunakan inilah elemen-elemen emosional dari seorang manusia yang kalau kita kaitkan dengan produk bisa juga digunakan sebagai karakter produk apa yang memiliki atribut-atribut emosional yang ketiga adalah Morality ini adalah yang seringkali di Customer Centric Marketing atau era 2.0 seringkali dilupakan Morality artinya adalah bahwa produk itu tidak hanya punya dampak sebagai produk saja tapi memiliki dampak-dampak ikutan yang memang lebih luas dari produk itu sendiri seperti dampaknya secara sosial dampaknya secara ekonomi dan juga dampaknya secara lingkungan hidup inilah yang kemudian melandasi munculnya beberapa Building Blocks dari Marketing 3.0 untuk mudah mengingat ketika kita berbicara Marketing 3.0 hanya ada tiga Building Blocks 3.0 tiga Building Blocks yang pertama adalah Social Marketing apakah marketing itu mempengaruhi pelanggan kita untuk memiliki perilaku yang positif? apakah dia hidup menjadi lebih sehat? apakah dia jadi lebih peduli dengan pendidikan? apakah dia lebih peduli dengan kesehatannya? Ini semua adalah yang kita sebut sebagai Social Marketing Marketing yang berusaha mempengaruhi atau menimbulkan sosial behavior atau perilaku sosial yang positif tetapi ada juga yang namanya Green Marketing Green Marketing ini tidak
punya impact pada lingkungan sosial tapi punya impact positif terhadap lingkungan hidup lebih ramah lingkungan tidak merusak lingkungan dan bahkan bisa membuat lingkungan menjadi lebih baik inilah yang kita sebut sebagai Green Marketing kemudian ada Building Block yang ketiga yang disebut sebagai Social
Entrepreneurship dimana Social Entrepreneurship ini ada dampak ekonomi
yang dihasilkan dengan membantu orang-orang yang biasanya ada di "bottom of the pyramid" untuk bisa mencari pendapatan yang lebih baik Social Entrepreneurship biasanya terkait dengan meningkatkan taraf hidup dari masyarakat golongan bawah jadi kalau kita lihat tiga Building Blocks ini erat kaitannya dengan Profit, Planet, dan People dimana tiga elemen ini menjadi elemen yang holistik dalam kita melakukan bisnis bisnis tidak hanya menciptakan Profit tetapi juga harus memperhatikan impactnya terhadap
People dan terhadap Planet inilah yang kita sebut sebagai Marketing 3.0 kalau kita perhatikan Marketing 3.0 itu berbicara tentang sesuatu yang sangat filosofis memang ada implementasi taktikalnya di dalam aktivitas branding dan marketing communication tetapi ketika kita berbicara Marketing 4.0 yaitu Marketing in Digital World kental sekali elemen tektikalnya karena ketika kita berbicara tentang Digital Marketing kita akan berbicara tentang bagaimana engaging customer kita di era digital erat kaitannya dengan satu konsep dasar dalam Marketing 4.0 yang kita sebut sebagai CX atau "Customer Experience" Customer Experience ini adalah jalur yang dilalui oleh pelanggan ketika mereka ingin menikmati atau memilih produk dan layanan di kategori tertentu dan ini generic berlaku misalnya selalu dimulai dengan Awareness saya lihat iklan saya jadi tahu ada brand ini di kategori ini kemudian saya jadi tertarik karena iklannya menarik perhatian saya kemudian saya bertanya-tanya entah bertanya pada teman pada keluarga search di Google lihat di sosial media atau bahan bertanya langsung kepada brand-nya lewat customer service atau laut orang-orang sales intinya saya ingin menanyakan dan meyakinkan diri saya bahwa ini adalah brand yang tepat buat saya setelah dia tanya-tanya setelah Ask maka dia akan Act artinya membeli menggunakan ketika orang sudah yakin setelah bertanya-tanya mereka akan punya komitmen untuk membeli produk tersebut melakukan pembelian dan pada akhirnya menikmati atau mengkonsumsi produk tersebut dan apabila mereka happy dengan produk
dan layanan yang mereka nikmati maka mereka akan menjadi Advocate atau orang yang mau merekomendasikan secara sukarela kepada orang lain tentang brand produk dan layanan ini kalau kita lihat inilah yang disebut sebagai "5A" "5A" ini yang kita sebut sebagai "New Customer Experience" customer experience di dunia digital kenapa bentuknya "5A"? karena "5A" ini adalah satu customer journey atau customer experience yang kental elemen sosialnya kalau kita perhatikan ada "Ask" di mana "Ask" itu bertanya-tanya kepada orang lain sebelum memutuskan membeli dan ada elemen "Advocate" dimana kita merekomendasikan kepada orang yang bertanya-tanya ada konektivitas antara "Ask" dengan "Advocate" seakan-akan ini ada hubungan tanya jawab ada yang bertanya ada yang merekomendasikan dan inilah elemen sosial yang sangat kental yang diwarnai dengan adanya teknologi sosial media di dunia Internet saat ini inilah yang menjadi fondasi dari
Marketing 4.0 Marketing 4.0 adalah bagaimana kita mengintervensi dan mendorong pelanggan dari "Awareness" sampai dengan "Advocacy"
dari A yang pertama sampai dengan A yang kelima sampai tuntas sehingga mereka sebagian besar yang kenal kita akan menjadi "Advocate" untuk brand kita dan untuk menggiring atau mendorong pelanggan dari awal sampai akhir melalui customer experience ini ada beberapa Building Blocks yang bisa kita gunakan seperti juga tadi di 3.0 kalau kita ingat Marketing 4.0 ingat saja secara sederhana ada 4 Building Blocks kalau 3.0 ada 3 4.0 ada 4 Building Blocks yaitu yang pertama adalah pergeseran dari "Aware" ke "Appeal" ketika saya tahu bagaimana supaya saya tertarik pendekatan yang digunakan ini adalah building block pertama kita sebut sebagai "Human Centric Marketing" kalau Anda perhatikan Human Centric Marketing ini adalah Marketing 3.0 inilah kaitan antara Marketing 3.0 dengan Marketing 4.0 salah satu Building Blocks dari Marketing 4.0 adalah Marketing 3.0 yaitu Human Centric Marketing cuman Human Centric Marketing seperti kita pelajari bisa menimbulkan daya tarik pelanggan-pelanggan milenial dan Gen Z yang cenderung lebih muda biasanya memutuskan pembelian bukan karena fitur produk saja tetapi juga pada impact sosial-ekonomi dan juga lingkungan yang dihasilkan dari produk itu itulah produk-produk yang punya dampak sosial, dampak lingkungan bagus seperti The Body Shop Gojek dan lain-lain sangat-sangat populer di kalangan anak-anak muda dan inilah yang kita sebut sebagai Driving Appeal dari fase Awareness inilah Building Block pertama tapi tidak cukup hanya itu kita harus bisa men-drive rasa penasaran atau curiosity ketika orang sudah tertarik mereka harus mulai
bertanya-tanya di dunia Internet spend of attention atau kemampuan orang berkonsentrasi itu sangat pendek sehingga kita hanya bisa berkomunikasi awal melalui short form format format-format pendek kalau kita lihat iklan-iklan di dunia digital sekarang cenderung pendek-pendek karena memang tidak banyak orang yang bisa berfokus dalam waktu lama Karena itulah kita harus bisa menciptakan daya tarik sehingga mereka mencari lebih lanjut biasanya
dilanjutkan dengan search engine lihat Analisis saya tentang hubungan antara sosial media dengan search engine bahwa sosial media seringkali digunakan
untuk menciptakan daya tarik untuk orang mencari lebih lanjut melalui search
engine inilah kaitan yang sangat erat antara dua elemen dari Content Marketing inilah yang saya sebut sebagai building block yang kedua Content Marketing bagaimana kita mencoba menciptakan daya tarik agar orang lebih penasaran dan
mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang brand kita sehingga mereka dengan sukarela belajar tentang Positioning dan juga detail dari brand kita di Building Block yang ketiga ada yang namanya "Omnichannel Marketing" dimana ketika orang sudah tertarik mereka ingin membeli kita harus available di channel-channel baik yang online maupun yang offline inilah kita sebut Omnichannel Marketing memiliki availablity atau tersedia tidak hanya dikenal offline yang cenderung lebih banyak di Indonesia saat ini tetapi juga tersedia di kanal-kanal online dan tidak hanya itu kita juga ingin ada integrasi antara
online dan offline channel sehingga kalau saya belanja dikenal offline itu ada integrasinya ketika saya berbelanja juga dikenal online inilah yang kita sebut sebagai Integrated Omnichannel Marketing Building Blocks yang keempat adalah Engagement Marketing setelah mereka sudah membeli produk kita menikmati mengkonsumsi produk tersebut kita berharap mereka menikmati produk itu secara positif sehingga mereka ingin untuk merekomendasikan kepada orang lain kalau mereka sangat puas dan sangat happy
dengan pembelian mereka maka mereka akan menjadi "Advocate" kita kita harus terus-menerus mengingatkan betapa menyenangkannya
produk kita betapa menyenangkannya customer experience yang mereka lalui
selama menggunakan atau membeli produk kita inilah yang disebut sebagai
engagement engagement itu artinya melakukan engaging activities yang secara rutin mengingatkan mereka kembali bahwa produk kita adalah produk yang bagus brand kita adalah brand yang terbaik di kategori
kita ini akan membuat mereka selalu teringat ketika ada yang bertanya brand mana yang saya harus pilih di kategori ini dan ketika ada yang bertanya begitu kita
berharap bahwa mereka akan merekomendasikan merek kita dan bukan
merek kompetitor kita inilah yang kita sebut sebagai 4 Building Blocks dari Marketing 4.0 Lantas apa yang disebut sebagai Marketing 5.0? ada fundamental konsep juga yang menjadi dasar dari Marketing 5.0 ini yang saya sebut
sebagai "The Next Tech" "The Next Tech" ini adalah teknologi-teknologi yang sebetulnya terinspirasi dari cara kerja manusia manusia terkenal bisa berpikir kita memiliki thinking ability yang bagus maka teknologi pun mencoba
mengadopsi cara berpikir kita dan dibuatlah yang namanya "Artificial Intelligence" atau kecerdasan buatan ada satu episode yang memang saya dedikasikan untuk menjelaskan apa itu Artificial Intelligence intinya adalah ini adalah pola berpikir manusia yang kemudian di otomasi secara teknologi ke dalam sebuah algoritma cuma yang kita sematkan di dalam mesin atau komputer
yang kita gunakan tidak hanya itu kita tidak hanya memiliki kemampuan berpikir, kita juga bisa berkomunikasi melalui bahasa sehingga muncul lah cabang dari AI yang disebut sebagai
"Natural Language Processing" yang fungsinya adalah mencoba memahami omongan orang memahami bahasa yang digunakan oleh
manusia kemudian komputer bisa memahami bahasa
tersebut setelah dilakukan processing ini erat kaitannya dengan facial recognition atau erat kaitannya dengan voice recognition ketika komputer melihat wajah seseorang atau mendengar voice dari seseorang suara seseorang mereka akan bisa mengenali siapa orang itu dan ini semua Back-Endnya tentunya adalah kemampuan dari Artificial Intelligence untuk memetakan karakteristik dari wajah dan suara seseorang dengan identitas seseorang kemudian kita juga memiliki 5 panca indra maka muncul lah "Sensor Tech" "Sensor Tech" ini sangat penting untuk bisa kita manfaatkan bersama dengan Natural Language Processing gunanya adalah untuk bisa memahami siapa pelanggan itu ada di mana mereka saat
ini bagaimana moodnya saat itu apa konteks Dimana mereka saat ini sedang
berada apakah sedang hujan?, apakah sedang kemarau? apakah saat ini sedang malam?,
apakah sedang pagi? sensor tak bisa memetakan semua itu kita juga memiliki kemampuan untuk bergerak berolahraga beraktivitas maka muncul lah
"Robotics" yang banyak diadopsi misalnya tidak hanya di pabrik untuk melakukan
produksi dan manufakturing tetapi juga dipakai untuk pelayanan banyak sekarang
pelayanan yang menggunakan robot dan kalau kita bilang robot tidak
harus bentuknya humanoid atau robot yang berbentuk seperti manusia tapi juga bisa sesuatu yang otomatis seperti ATM mesin ATM atau misalnya vending machine Ini semua adalah beberapa aplikasi self-service yang studi landasi oleh berbagai "Robotics" yang sederhana kita juga memiliki kemampuan berimajinasi maka muncul lah konsep Metaverse yang baru saja saya bahas di episode yang terakhir dari Analisis Metaverse adalah kumpulan teknologi yang memungkinkan kita untuk berimajinasi dengan memanfaatkan konvergensi antara
dunia digital dengan dunia real dunia nyata yang saat ini
kita berada Selain itu manusia juga memiliki konektivitas satu sama lain kita senang bersosialisasi dan berkumpul dengan orang lain karena itu mesin juga memiliki kecenderungan untuk terkoneksi satu sama lain dengan mesin-mesin yang lain atau komputer-komputer yang lain dan ada istilah namanya internet of things dimana machine to machine terkoneksi satu sama lain menciptakan sebuah network dan ada konsep blokchain dimana ada chain atau rantai dari berbagai komputer yang terhubung satu sama lain membentuk Blockchain of Information inilah berbagai teknologi yang akan menjadi fondasi dari "Apa itu Marketing 5.0?" nah saya selalu bilang bahwa Marketing 5.0 itu adalah memanfaatkan teknologi-teknologi tadi yang kita sebut "The Next Tech" di dalam Customer Experience
atau "The New CX" inilah kaitan antara Marketing 4.0
dengan Marketing 5.0 teknologi-teknologi yang kita
perkenalkan di Marketing 5.0 ini akan berguna banyak untuk pemasar mengintervensi atau mendorong pelanggan sepanjang customer experience dari awareness sampai dengan advocacy dan inilah yang menjadi definisi dari Marketing 5.0 Marketing 5.0 punya 5 Building Blocks 5 Building Blocks untuk 5.0 untuk mudah mengingatnya ada yang pertama yang disebut sebagai "Data-Driven Marketing" bagaimana Artificial Intelligence bisa bekerja mereka membutuhkan asupan
data data-data kita kumpulkan, baik data yang sifatnya input maupun data yang sifatnya output dan kita mencari korelasi antara input dan output ini yang sering disebut sebagai rules atau algoritma algoritma-algoritma inilah yang kemudian menjadi bagian dari Building Blocks yang kedua yang kita sebut sebagai "Prediktif Marketing" data-data yang kita kumpulkan
di Data Driven Marketing kemudian digunakan untuk menganalisa atau memprediksi apa yang bisa kita hasilkan dari aktivitas-aktivitas kita yang kita lakukan saat ini tidak hanya berhenti di
predictive analytics ketika kita bisa memprediksi misalnya Iwan pasti akan
menyukai produk A Iwan tidak akan suka produk B ini hasil dari algoritma prediktif yang dihasilkan di Building Blocks yang kedua apa manfaatnya mengetahui itu
kalau kita tidak bisa melayani Iwan secara customize atau personalize
berdasarkan informasi itu? ketika saya memiliki informasi tersebut maka saya perlu melakukan Building Blocks yang ketiga yang disebut sebagai "Contextual Marketing" ketika yang saya hadapi adalah Iwan maka yang saya tawarkan adalah produk A dan bukan produk B inilah yang disebut sebagai
Contexstual atau Personalize Marketing marketing yang sesuai dengan konteksnya Siapa yang kita hadapi pelanggan mana yang kita layani itulah yang kita kemudian berikan produk yang tepat atau kita layani secara tepat sesuai dengan preferensi nya kemudian ada Building Block yang keempat yang kita sebut sebagai "Augmented Marketing" ketika kita melayani pelanggan tertentu secara personalize kita menggunakan berbagai interface atau sarana untuk melayani mereka tidak hanya melayani dengan interface manusia atau human Interface tetapi juga dengan teknologi atau digital interface sehingga kalau kita lihat di era digital
saat ini kita ketika mendapatkan pelayanan tidak hanya pelayanan yang
tatap muka dengan orang tetapi seringkali kita juga berhadapan dengan
layar untuk digital interface dan seringkali kombinasi antara keduanya kita berhadapan dengan orang tapi orangnya difasilitasi dengan tablet atau dengan device sehingga dia bisa dapet contekan
di device tersebut inilah kita sebut sebagai "Augmented Marketing" dan yang kelima adalah
"Agile Marketing" semua Building Blocks ini harus dilakukan secara Agile atau
secara lincah jadi tidak bisa dilakukan secara lamban ketika kita mengumpulkan
data menganalisa data memanfaatkan data itu untuk melayani pelanggan semua itu dilakukan dengan cepat dalam proses yang sifatnya paralel dan dengan gesit dan lincah inilah pendekatan yang kita sebut sebagai "Agile Marketing" inilah lima Building Blocks dari Marketing 5.0 mudah-mudahan memberikan
gambaran kepada Marketeers semua tentang Marketing Trilogy tentunya saya tidak memiliki waktu yang banyak di Analisis untuk bisa membedah secara komprehensif Marketing 3.0, 4.0, 5.0 karena itu saya nanti akan
memiliki masterclass di bulan Mei dimana masterclass itu akan berlangsung selama
8 kali pertemuan dan saya akan membahas tuntas masing-masing Building Blocks yang tadi saya perkenalkan berada di Marketing Trilogy untuk para Marketeers sekalian yang saat ini mengikuti Analisis episode 17 saya ingin memberikan kuis singkat di Mana hadiahnya adalah tiket untuk mengikuti masterclass yang akan saya adakan di bulan Mei 2022 untuk 5 yang beruntung dan memberikan jawaban yang paling baik dari pertanyaan
saya berikan akan mendapatkan tiket yang masing-masing bernilai 5 juta rupiah pertanyaannya sederhana Apa kaitan antara Marketing 3.0 Marketing 4.0 dan Marketing 5.0? jelaskan dengan bahasa Anda
sendiri apa kaitan antara tiga bagian dari Trilogi marketing yang tadi saya
jelaskan saya tunggu jawabannya sampai dengan akhir bulan April 5 jawaban terbaik akan kita hubungi dan akan kita berikan tiket untuk mengikuti Marketing
Trilogy Masterclass good luck

BELAJAR IKLAN DI FACEBOOK & INSTAGRAM DISINI